Minggu, 17 Mei 2015
FiksiMini: Tentang Satu Pagi
Binatang asing yang lapar pagi-pagi sekali. Berburu dalam hutan kecil berselimut kabut dan lembab. Hujan baru tuntas, seperti gadis yang menangis semalam penuh, tersisa lembab airmata di bawah kelopak yang mengatup. Hawa alam pun serupa sejuk bius senyawa adelhida. Segala makhluk dibuat lelap, bahkan surga. Detak jarum waktu terabaikan kemalasan. Semua orang berlagak mereka sedang nyaman dalam malam. Tapi seekor yang jalang tidak dapat nyenyak. Dingin selalu membangkitkan rasa lapar. Ia terdesak berburu dalam keluh organ-organ tubuhnya yang tak pernah cerdas belajar sabar. Tapi tak ada daging pagi itu, hanya bunga yang baru berkelopak, tumbuh di tepi hutan yang tertidur dalam kawal ilalang-ilalang raksasa. Ia melahap seluruhnya, separuh hutan dan bunga, sebelum matahari tersentak dari selimut langit kelabu dan menemukan satu tangkai menangisi kelopak bunganya yang lenyap.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar