Jumat, 24 Juli 2015

Tentang Persahabatan

(Sirakh 6:5-17)



Tenggorokan yang manis mendapat banyak sahabat dan keramahan diperbanyak oleh lidah yang manis lembut.
Mudah - mudahan orang yang damai denganmu banyak adanya, tetapi hanya satu dari seribu hendaknya menjadi penasehatmu.
Jika engkau mau mendapat sahabat, kajilah ia dahulu dan jangan segera percaya padanya.
Sebab ada orang yang bersahabat hanya menurut ketikanya sendiri, tetapi pada hari kesukaranmu tidak bertahan.
Ada juga sahabat yang berubah menjadi musuh, lalu menceritakan persengketaan untuk menistakan dikau.
Ada lagi sahabat yang ikut serta dalam perjamuan makan, tetapi tidak bertahan pada hari kesukaranmu.
Pada waktu engkau sejahtera, ia adalah seperti engkau sendiri dan lancang berbicara dengan seisi rumahmu.
Tetapi bila engkau mundur maka ia berbalik melawan dikau serta menyembunyikan diri terhadapmu.
Jauhkan diri dari para musuhmu, tetapi berhati - hatilah pada para sahabatmu.
Sahabat setiawan merupakan pelindung yang kokoh, berangsiapa menemukan orang serupa itu sungguh mendapat harta.
Sahabat setiawan tiada ternilai, dan harganya tidak ada tertimbang.
Sahabat setiawan adalah obat kehidupan, orang yang takut akan Tuhan memperolehnya.
Orang yang takut akan Tuhan memelihara persahabatan dengan lurus hati, sebab seperti ia sendiri demikian pun temannya.